Rabu, 02 Desember 2015

UNSUR DAN PRINSIP DESAIN

Diposting oleh Haneu April di 00.30

UNSUR & PRINSIP DESAIN 

Unsur & prinsip desain, merupakan kerangka awal untuk merancang perwajahan media cetak kita. Unsur dan prinsip desain harus kita pahami satu-persatu. Mulai dari garis, warna, hingga pemahaman tentang kesatuan (unity) dan keserasian (harmony) dalam kaidah prinsip desain.
Unsur-unsur desain yang mengandung estetika itu adalah:
(1) Garis (line);
(2) Bentuk (form);
(3) Warna (colour);
(4) Ruang (space);
(5) Tekstur (textures);
(6) Skala/Ukuran (size).
Sedangkan prinsip-prinsip desain terdiri dari:
(1) Keseimbangan (balance);
(2) Proporsi (proportion);
(3) Irama (rhytm);
(4) Kontras (contras);
(5) Kesatuan (unity);
(6) Keserasian (harmony); di samping fungsi teknik dan pesan yang terkandung.

Penerapan Unsur dan Prinsip Desain Busana

Dalammendesain busana unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain hendaklah diperhatikan. Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang kita buat. Dengan adanya unsur desain kita dapat melihat wujud dari desain yang kita buat dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah desain yang kita ciptakan dapat lebih indah dan sempurna.
Padadesain busana setiap unsur atau karya yang kita tuangkan hendaklah mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal ini penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan sipemakai dapat kita gunakan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain di atas.
a. Penerapan unsur-unsur desain pada busana
Garis merupakan unsur yang pertama yang sangat penting dalam desain karena dengan garis kita dapat menghasilkan sebuahrancangan busana yang menarik selain unsur-unsur desain lainnya.
Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah, lengan, garis hias (garis princes, garis empire, dll) dan lain-lain.
Siluet pakaian dibuat hendaklah disesuaikan dengan bentuk tubuh sipemakai dan sesuai dengan trend mode saat itu. Seperti untuk orang yang bertubuh kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus, begitu juga sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberi kesan tambah menggemukkan. Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit, kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimiliki sipemakai.
Seorang perancang atau desainer juga harus mempunyai pengetahuan tentang menjahit agar dapat menuangkan idenya dengan lebih kreatif dan rancangan ini dapat dibuat menjadi sebuah pakaian, dengan kata lain setiap garis-garis busana yang dibuat benar-benar dapat diwujudkan menjadi benda yang sesungguhnya.
Jadi setiap garis atau bentuk yang dirancang tidak hanya indah di atas kertas saja tetapi orang lain juga dapat memahami desainnya untuk diwujudkan ke bentuk yang sebenarnya.
b. Penerapan prinsip-prinsip desain pada busana
Setiap unsur-unsur desain disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah rancangan yang indah. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar susunan setiap unsur ini indah maka diperlukan cara-cara tertentu yang dikenal denganprinsip-prinsip desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Setiap prinsip ini tidak digunakan secara terpisah-pisah melainkan satu kesatuan dalam suatu desain. Prinsip-prinsip ini yaitu harmoni, proporsi, balance, irama, aksen dan unity.
Sebuah desain yang dirancang tentunya ada ide-ide yang ditonjolkan. Misalnya ide busana wanita dengan lipit-lipit. Maka agar busana tersebut terlihatharmoni (serasi) makabagian busana hendaklah juga menggunakan lipit yang bila dilihat tidak terlalu berlebihan. Janganlah menggunakan lipit pada rok kemudian kerut pada lengan, tentunya akan terlihat tidak harmoni. Begitu juga garis hias. Apabila kita menggunakan garis yang melengkung, sebaiknya juga disesuaikan dengan garis leher atau bentuk kerah dan juga ujung bawah pakaian. Pilihlah kerah atau ujung bawah baju yang bagian ujungnya juga melengkung sehingga terlihat serasi.
Begitu juga denganprinsip proporsi. Agar setiap bagian terlihat proporsional, susunlah setiap bagian tersebut dengan baik. Misalnya orang yang bertubuh kurus, jangan gunakan motif yang membuatnya tambah kurus atau motif garis vertikal dan lain-lain. Penempatan setiap bagian juga perlu diperhatikan keseimbangannya (balance), misalnya keseimbangan simetris atau asimetris.
Irama pada desain juga perlu diperhatikan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukanirama pada desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Kita bisa memilih salah satu irama pada pakaian yang diinginkan misalnya ada pengulangan bentuk seperti ada rimpel kecil yang dibuat pada garis leher maka diberi pengulanganya dengan membuat rimpel kecil juga pada ujung lengan. Kita bisa memilih salah satu irama yang diinginkan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kesatuan pada setiapunsur yang ada dalam desain.
 
(Sumber : http://suprihatiningsihsuwandi64.blogdetik.com )

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
Nama : Haneu Apriani Nur TTL : Garut,28 April 1997 Sekolah : SMKN 9 Garut Alamat : Garut ,kp Urug Rt 02 / Rw 01 Cita-cita : Guru Matematika Hobby : Makan Facebook : Haneu April Alamat Fb : haneu.frustasi@facebook.com Twitter : @haneu_april Alamat Twitter : haneu_april@yahoo.com

Pengunjung

 

Design Baju Ala My Sister Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea